Senin, 22 Oktober 2012

PUISI "BUNDA"

sekian lama aku tersesat
kenapa aku terlambat
menyadari dalam cintamu
menyadari kau erat nadiku
menyadari kau udara yang kau hirup
menyadari perasaan perih tulus
kau telah menentang segala bahaya
bahkan maut sekalipun
kau menyalurkan nafas
saat kau mempertaruhkan nyawa
diujung kematian
saat kau merasa daging terkoyak
urat yang bagai terputus-putus
dandarah yang mendidih mengalir
aku lupa........aku lalai
akan jeritan dan rintihanmu
akan lengkingan sakitmu
akan derasnya keringat panas dinginmu
akan kelelahan yang mendera tubuhmu
aku lupa.........segalanya
seberapa banyak mutiara
yang akan kuberikan
takan mampu menggantikan cinta
dan pengorbanan BUNDA...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar